Waroeng Kemarang merupakan salah satu restoran yang terletak sekitar 5 kilometer dari pusat Kota Banyuwangi. Restoran ini tidak hanya menawarkan kuliner tradisional, tetapi juga berperan sebagai destinasi wisata kuliner yang mengintegrasikan unsur budaya, seni, dan sejarah lokal. Pengunjung dapat menikmati hidangan khas Banyuwangi sambil menyaksikan pertunjukan seni tradisional, seperti Tari Gandrung, Barong Prejeng, dan Gending Banyuwangi. Selain itu, restoran ini juga menawarkan pemandangan persawahan hijau yang asri, menciptakan suasana yang nyaman dan autentik. Salah satu menu andalan yang disajikan di Waroeng Kemarang adalah Sego Tempong, yaitu hidangan tradisional Banyuwangi yang terkenal karena keunikan sambalnya yang pedas.
Filosofi Sego Tempong
Sego Tempong merupakan hidangan khas Banyuwangi yang memiliki sambal pedas dengan cita rasa segar. Istilah “tempong” berasal dari bahasa Osing yang berarti “tampar” yang menggambarkan sensasi pedas luar biasa yang dirasakan saat menyantap hidangan ini. Secara historis, sego tempong disajikan sebagai bekal untuk para petani dengan porsi besar dan beragam lauk pauk guna memberikan energi yang cukup dalam bekerja. Sambal yang disajikan di Waroeng Kemarang memiliki cita rasa yang khas dengan perpaduan rasa pedas, manis, asin, gurih, serta segar, menjadikannya salah satu menu yang sangat diminati oleh pengunjung.
Proses Pembuatan Sambal Tempong
Untuk membuat sambal tempong, diperlukan beberapa bahan dan alat sebagai berikut:
Bahan-bahan:
Tomat ranti
Cabai merah
Cabai rawit
Jeruk limau
Terasi yang sudah digoreng
Gula merah
Garam, gula, dan penyedap rasa secukupnya
Alat:
Blender
Pisau
Langkah-langkah:
Cuci bersih tomat ranti, cabai merah, dan cabai rawit, kemudian potong-potong sesuai ukuran yang diperlukan.
Masukkan semua bahan ke dalam blender dan haluskan hingga teksturnya lembut.
Pindahkan sambal yang sudah dihaluskan ke dalam mangkuk dan tambahkan perasan jeruk limau. Aduk hingga semua bahan tercampur dengan rata.
Sambal tempong siap disajikan.
Tomat Ranti
Keunikan dari sambal tempong terletak pada penggunaan tomat ranti, sejenis tomat berukuran kecil dengan bentuk yang seringkali menyerupai belimbing, namun lebih pendek dan tidak sepanjang buah belimbing. Tomat ranti memiliki sisi yang sedikit cekung dengan ujung yang tajam. Jenis tomat ini hanya tumbuh di beberapa daerah tertentu, salah satunya adalah Banyuwangi. Tomat ranti memiliki rasa yang khas, yaitu perpaduan rasa asam dan manis yang memberikan kesegaran pada sambal tempong, sehingga membedakannya dari sambal lain. Di Banyuwangi, tomat ranti mudah ditemukan di pekarangan rumah atau tumbuh liar di lahan, sehingga bahan ini merupakan bahan lokal yang autentik dan alami.
Penyajian Sego Tempong dan Kombinasi dengan Variasi Lauk
Sambal tempong Waroeng Kemarang disajikan bersama berbagai lauk-pauk seperti tahu, tempe, ikan asin, dadar jagung, serta lalapan sayuran seperti bayam rebus, selada air, labu siam, dan terong rebus. Tidak hanya itu, Waroeng Kemarang menyajikan banyak varian lauk pauk seperti
Sego Tempong Telur Dadar/Ceplok
Sego Tempong Ayam Goreng Potong
Sego Tempong Ayam Goreng Kampung
Sego Tempong Lele Goreng
Sego Tempong Wader
Sego Tempong Ikan Goreng Mernying
Sego Tempong Udang Goreng
Sego Tempong Pecel Pitik
Sego Tempong Pecel Pitik adalah salah satu varian sego tempong favorit pengunjung. Uniknya, varian sego tempong pecel pitik hanya tersedia di Waroeng Kemarang yang dikreasikan oleh ownernya, Wowok Meirianto dan Ririt Meirianto. Menu ini menggabungkan dua hidangan best seller, Sego Tempong dan Pecel Pitik, dan berhasil menjadi salah satu menu andalan di sana. Pecel pitik merupakan hidangan tradisional Banyuwangi yang juga memiliki kepopuleran yang tinggi, di mana ayam dikukus terlebih dahulu, kemudian dibakar hingga matang sempurna, lalu daging ayam disuwir halus dan disajikan dengan parutan kelapa yang telah dibumbui. Kombinasi antara sego tempong dan pecel pitik menciptakan cita rasa yang sangat otentik. Sensasi pedas dari sambal tempong menyatu dengan lembutnya daging ayam yang disuwir halus dan parutan kelapa berbumbu, menghasilkan perpaduan rasa pedas, gurih, dan sedikit manis yang sangat menggugah selera.
Ditulis oleh :
Adelia Budi Lestari
NIM : 152110683026
Mahasiswa PKL Universitas Airlangga
Comments