Sejak Waroeng Kemarang berdiri, tahun 2018, kue tradisional khas Banyuwangi, KUCUR, selalu menjadi menu yang paling banyak dipesan oleh pengunjung atau "The Best Seller". Hal ini dapat dilihat dari applikasi e-resto yang dipakai oleh Waroeng Kemarang dalam memasukkan setiap transaksi tamu yang datang. Dalam setahun, Waroeng Kemarang menjual kue Kucur, lebih dari 10,500 porsi, atau lebih dari 60,000 buah kucur, disusul oleh kue tradisional lainnya seperti Tahu Walik dan Onde-onde.
Kue Kucur adalah kue tradisional khas Banyuwangi yang biasa disuguhkan dalam acara-acara syukuran Suku Osing. Terbuat dari tepung beras/terigu, dan gula aren, digoreng. Cara menggorengnya pun adalah secara manual, menggunakan wajan khusus, dan pengaruran api secara perlahan-lahan, dan satu persatu.
Kue kucur di Waroeng Kemarang juga memiliki beberapa kreasi varian, menyesuaikan dengan permintaan tamu atau menyesuaikan dengan nuansa perayaan haro-hari peringatan tertentu. Misalnya, pada bulan Agustus, Waroeng Kemarang menyediakan Kucur Merah-putih. Selain itu, Waroeng Kemarang juga menyediakan Kucur Pandan, Kucur dengan Topping Ovaltine, Coklat, Susu, dan lain sebagainya, sesuai permintaan khusus dari tamu.
Oleh karena selalu menjadi Best Seller, owner Waroeng Kemarang, Ir. Wowok Meirianto, MT., membuat sister company, atau waroeng tambahan yang bernama RUMAH KUCUR, di area Kembang Galengan, Jl. Perkebunan Kalibendo, KM. 4, Desa Tamansuruh, Kec. Glagah, Banyuwangi, yang secara khusus menjual Kucur dan kue2 lainnya, sehingga Kue Kucur menjadi semakin dikenal, merakyat, serta disukai oleh masyarakat lokal Banyuwangi, maupun turis Nasional dan Internasional.
Commentaires