Setiap pagi, sebelum Waroeng Kemarang buka, sosok seorang Ibu memakai baju kaos, berttopi, celana pendek, bersepatu olah raga, dengan arit di tangan ini, bisa kita temui, sedang mengelilingi area taman dan sawah Villa dan Waroeng Kemarang. Sosok yang berpenampilan sederhana inilah, adalah Ibu Dwi Chryssantien, atau lebih akrab dipanggil Bu Ririt, istrinya Bpk. Wowok Meirianto, pemilik Waroeng Kemarang.
Dengan penampilan dan tingkah laku yang rendah hati in, sering kali tamu Waroeng Kemarang tidak mengenali kalau dia sebenarnya adalah pemilik Villa dan Waroeng Kemarang, sebuah destinasi Wisata Kuliner Osing Banyuwangi dengan daya tarik Seni, Budaya, dan Sejarah.
Satu persatu, tanaman bunga, pepohonan dirawat, seakan berkomunikasi dengannya, sambil olah raga mengelilingi area persawahan dengan luas lebih dari 1 Hektar ini. Kami tidak menggunakan jasa arsitek maupun tukang taman, tetapi kami melakukan perencanaan sendiri, menanam, serta merawatnya sendiri bersama pegawai bagian Fasilitas Waroeng Kemarang. Kadang, apabila waroeng sedang sepi pengunjung, pegawai dari bagian Pelayanan dan bagian Dapur pun ikut membantu Bu Ririt dalam perawatan taman Waroeng Kemarang. Kami melakukan dengan mengalir secara alami, sesuai budget dan kemampuan kami, tidak memaksa membangun taman dengan dana yang besar. Tanah persawahan kami sudah subur dan air mengalir mudah diperoleh. Jadi kami sering membeli tanaman dan sayuran masih berupa bijih/bibit, kemudian dengan bibit dan tanaman yang ada, kami mengembangkan serta menanamnya. Sering, tamu yang datang ke Waroeng Kemarang ingin membeli, dan kami menjualnya dengan harga yang murah, kata Ririt.
Taman Waroeng Kemarang dikembangkan tidak lepas dari konsep atau strategi usaha yang telah ditetapkan Waroeng Kemarang, yaitu: Sederhana, Nyaman, Enak, Terjangkau. Jadi taman di area Villa dan Waroeng Kemarang tidak boleh mewah, namun selalu bersih, sehat, aman, dan ramah lingkungan, sesuai dengan Sertifikat CHSE (Cleanness, Healthy, Safety, Environment) dari KEMENPAREKRAF yang telah diperoleh Waroeng Kemarang, sejak tahun 2020 yang lalu.
Selain itu, akhir tahun 2021 yang lalu, oleh karena ketekunan perawatan kebersihan, keindahan lingkungannya, waroeng Kemarang juga telah mendapatkan penghargaan sebagai Pemenang Terbaik, kategori Restoran Non Bintang, pada EJTA (East Java Tourism Award) 2021, dari Gubernur Jawa Timur Ibu Khofifah.
Kami tidak boleh puas sampai disitu, kata Ririt lagi. Riset dan Pengembangan Waroeng Kemarang harus terus dilaksanakan, melalui bench marking, studi banding, atau kunjungan-kunjungan ke destinasi wisata yang sejenis, baik di dalam maupun di luar negri. Setahun sekali, pegawai kami berikan hadiah untuk melaksanakan studi banding sambil "nglencer bareng", ke Bali, Yogja, dan juga tempat-tempat destinasi wisata di Banyuwangi. Sepulang dari studi banding, pegawai diberi kesempatan untuk menerapkan apa-apa yang baik untuk mengembangkan taman dan fasilitas yang ada di Waroeng Kemarang.
(Ririt sedang studi banding di salah satu destinasi wisata di Yogja, September 2022)
Comments